Om swastyastu
Om
awignam astu namo sidham,
Shri Babaji (Shri sebutan untuk menghormati, Babaji, istilah seorang
pertapa, seorang ayah yang suci) mengatakan bahwa umat manusia ada dalam bahaya
besar selama periode Kali Yuga ini,
yaitu berkembangnya zaman materialistik dan menolak kehidupan spiritual. Menurutnya
akan terjadi kerusakan hebat di dunia. Namun, orang yang sungguh-sungguh
berbakti kepada Tuhan dan mengulang-ulang nama Tuhan secara terus menerus serta
hidup hormonis dengan alam semesta maka orang tersebut akan aman.
Menyebut nama Tuhan, dan atau melafalkan Mantra secara berulang dan
terus menerus, disebut JAPA.
Untuk memfokuskan ingatan manusia pada Tuhan, Shri Babaji (dipercaya sebagai Mahavatar manifes Tuhan sebagai manusia) mengajarkan kepada
orang-orang untuk menyebutkan nama Tuhan atau suatu Mantra secara berulang-ulang.
Dalam hal ini, Shri Babaji, menyarankan mengucapkan secara berulang-ulang Mantra
OM NAMAH SIVAYA, yang berarti: saya
menyerahkan diri kepada Tuhan atau saya menyembah Tuhan, atau saya berlindung
kepada Tuhan. Mantra OM NAMAH SIVAYA ini
telah diajarkan oleh orang suci, dan
guru-guru di India dan Barat.
Menurut Shri Babaji, melafalkan Nama Tuhan atau
suatu Mantra secara berulang dan terus menerus, adalah jalan raya untuk
manunggal dengan Tuhan.
Memfokuskan ingatan kepada Tuhan akan membuka kesatuan hati dan
ingatan kepada Tuhan. Ingatan hanya
dapat dibersihkan dengan Japa. Hanya
inilah obat untuk penyakit ingatan. Sementara hati dan ingatanmu tidak murni,
bagaimana Tuhan bisa tinggal di hatimu? Air untuk membersihkan hatimu adalah
Tuhan. Japa merupakan sabun ilahi yang hebat bagi pikiran yang membersihkan
segala bentuk ketidakmurnian. Japa dapat menghancurkan Sad Ripu. Melakukan
Japa, dapat menghancurkan segala dosa dan yang menghentikan siklus kelahiran
dan kematian, sert membebaskan sang roh dari ikatan. Jika kerusakan hebat
terjadi di dunia, barang siapa yang percaya dan memuja Tuhan dengan
sunggung-sungguh akan selamat, dan barang siapa yang menyebut secara berulang
nama Tuhan atau mengulang suatu Mantra secara terus menerus maka mereka akan dilindungi
oleh kekuatan Mantera tersebut.
Lakukanlah Japa dengan penuh perasaan, dan
keyakinan. Jiwai makna yang terkandung
dalam Mantra Suci yang dilafalkan. Rasakan kehadiranNYA di mana-mana dan
pada segalanya. Bawalah diri anda lebih dekat dengan NYA saat mengucapkan
Mantra tersebut. Pikirkanlah IA sedang menerangi di kedalaman hati anda, menyaksikan
pengulangan Mantra sebagai saksi atas pikiranmu.
Seseorang
harus melakukan Japa atau namasmarana
(pengingatan nama Tuhan) dengan sungguh-sungguh dan dengan ketulusan, serta
penuh dengan rasa percaya. Pengulangan namaNYA tiada lain merupakan pelayanan kepadaNYA.
Selama ber-Japa segala sifat ketuhanan akan mengalir dalam pikiran.
Japa akan mengubah alam pikiran manusia, yang kemudian akan mengisinya
dengan sifat Sattva.
Japa akan mengubah substansi mental dari nafsu menuju kesucian, dari
rajas menuju sattwa, yang dapat menenangkan dan memperkuat pikiran dan
membuatnya introsfeksi.
Melakukan
Japa adalah perintah Veda, dan Japa merupakan yajna tertinggi, seperti termuat dalam Bhagawad Gita X. 25:
MAHARSINAM BHRGUR AHAM
GIRAM ASMY EKAM
AKSARAM
YAJNANAM JAPA-YAJNO
‘SMI
STHAVARANAM HIMALAYAH (BG X-25)
Di antara maharsi Aku adalah Bhrgu
Di antara ucapan suci, Aku adalah Omkara
Di antara yajna, aku adalah japa yajna
Di antara benda-benda tak bergerak, Aku
adalah Himalaya.
Oleh karena itu, mari kita ber-Yajna dengan cara melakukan Japa setiap
hari.
Beberapa mantra
suci yang dapat dipakai untuk berjapa adalah:
Gayatri Mantram,
Om Namah Sivaya,
Om Sri Maha-Ganapataye Namah,
Om Namo Narayanaya,
Om So ‘ham,
dan lain-lain.
Semua Mantra
memiliki kekuatan atau potensi yang sama. Anda dapat mencapai kesadaran Tuhan
dengan melakukan Japa Mantra apapun.
Lakukan Japa dengan
penuh perasan, keyakinan, dan dengan menggunakan Japa Mala atau Genitri.
Sebelum
ber-Japa, lakukanlah pranayama, kemudian lafalkan mantra untuk doa Japa Mala/ Genitri
berikut:
OM HRAM MAM JAPAM GRHNI SVAHA SAT PAYOJANAM DEHI
Ya Tuhan terimalah persembahan hamba berupa
lagu pujaan dan mantra, serta anugerahilah niat hamba yang baik dan benar ini
OM HRAM MAM
DHYANAM GRHNI SVAHA SAT PAYOJANAM DEHI
Ya Tuhan terimalah persembahan PEMUSATAN
PIKIRAN hamba atasMU dan anugerahilah
niat hamba yang baik dan benar ini
OM HRAM MAM
YOGAM GRHNI SVAHA SAT PAYOJANAM DEHI
Ya Tuhan terimalah persembahan
Yoga hamba ini, dan anugerahilah niat hamba yang baik dan benar ini
Selanjutnya
peganglah genitri dengan tangan kanan, diangkat dengan dua jari yaitu jari
manis, dan kelingking setinggi dada. Hitungkah manik-manik dengan cara mendorongnya
satu persatu menggunakan ibu jari, dan jari tengah.
Setelah
selesai ber-Japa, ucapkanlah doa sebagai
berikut:
OM ASATO MA SAD GAMAYA
TAMASO MA JYOTIR GAMAYA
MRTYOR MA MRTAM GAMAYA
Ya Tuhan, tuntunlah kami dari
ketidaknyataan ini menuju ke yang nyata, dari kegelapan menuju yang terang, dan
dari kematian menuju kekekalan
Bila anda tidak bisa membayangkan wajah ista devata, bila anda tidak dapat memusatkan pikiran pada devata pelindungmu, cobalah dengar bunyi Mantra yang anda ucapkan atau pikirkanlah huruf huruf dalam Mantra sesuai urutannya, dan ini akan menghentikan pikiranmu yang menerawang.Om santi, santi, santi, Om (Made Tusan S.)
Sumber:
Puja, G. 2010. Bhagawad Gita (Pancama Veda). Paramita.Surabaya.
Rata,
I Gede Gatot Binawa (Bheru Baba)(Penerjemah).
2009. Ayat-ayat Himalaya. Pustaka Bali Post.
SVAMI
SIVANANDA. 2004. JAPA YOGA: Cara paling
efisien, efektif untuk mencapai Dharma, Artha, Kama, dan Moksa pada Jaman Kali.
Alih bahasa: I Made Aripta Wibawa,
editor I Wayan Maswinara) Penerbit PARAMITA Surabaya.
Titib, I Made. 2011. Tri Sandya, Sembahyang, dan Berdoa. Paramita
Surabaya
0 komentar:
Posting Komentar
Kami sangat berterima kasih kepada Anda yang berkenan menyampaikan komentar