Pendahuluan
Dalam melaksanakan puja bhakti kepada Brahman, umat
Hindu diberikan kebebasan untuk dapat
mewujudkan bentuk Śraddhā tersebut. Secara umum
bentuk Bhakti umat Hindu dapat dilakukan
dengan menggunakan Mantra, Yantra, Tantra, Yajña,
dan Yoga.
MANTRA adalah doa-doa yang harus diucapkan oleh umat kebanyakan, pinandita, pandita sesuai dengan tingkatannya.YANTRA adalah alat atau simbol-simbol keagamaan yang diyakini mempunyai kekuatan spiritual untuk meningkatkan kesucian.TANTRA adalah kekuatan suci dalam diri yang dibangkitkan dengan cara-cara yang ditetapkan dalam kitab suci.YAJÑA yaitu pengabdian yang tulus ikhlas atas dasar kesadaran untuk dipersembahkan sehingga dapat meningkatkan kesucian.YOGA artinya mengendalikan gelombang-gelombang pikiran dalam alam pikiran untuk dapat berhubungan dengan Brahman, yang dapat dilakukan melalui Astangga Yoga (yama, niyama, asana, pranayama, prathyahara, dharana, dhyana, dan samadhi)
Mantra
Mantra berasal dari suku kata Man (Manana) dan kata Tra (Trana) yang berarti pembebasan dari ikatan
samsara atau dunia phenomena ini. Kombinasi Man
dan Tra itulah disebut Mantra
yang berarti dapat memanggil datang (Amantrana).
Mantra merupakan sebuah kata atau kombinasi beberapa buah kata yang
sangat kuat atau ampuh, yang didengar oleh orang bijak dan dapat membawa
seseorang yang mengucapkannya melintasi lautan kelahiran kembali, inilah arti
mantra yang tertingi.
Jenis-jenis
Mantra
Berdasarkan sumbernya,
mantra dibedakan menjadi
- Vedik mantra,
- Tantrika mantra, dan
- Puraṇik mantra
Berdasarkan sifatnya, mantra dibedakan:
- Śāttvika mantra (mantra yang diucapkan guna untuk pencerahan, sinar, kebijaksanaan, kasih sayang Tuhan tertinggi, cinta kasih dan perwujudan Tuhan),
- Rājasika mantra (mantra yang diucapka guna kemakmuran duniawi serta kesejahteraan anak-cucu), dan
- Tāmasika mantra (mantra yang diucapkan guna mendamaikan roh-roh jahat, untuk menghancurkan atau menyengsarakan orang lain, ataupun perbuatan-perbuatan kejam lainnya/Vama marga/Ilmu Hitam
Kwalitas Mantra
Produktif,
yaitu dipakai dalam rangka meningkatkan kesadaran illahi, semata-mata untuk
memuliakan kebesaran Brahman dengan segala prabawaNya, sehingga muncul perasaan
welas asih, cinta, dan pengabdian, terbebas dari ego kepemilikan dan nafsu,
dipakai sebagai media untuk menyebrangkan sang jiwa melewati lautan
samsara/penderitaan kelahiran-kematian.
Protektif,
mantra yang dipakai untuk kelangsungan hidup secara duniawi, memenuhi keinginan
(kama), memperoleh artha, keturunan, kemuliaan, kemewahan, kesehatan,
kewibawaan, kedudukan, dan sebagainya.
Destruktif, kualitas mantra yang dipakai untuk kegiatan menundukkan lawan,
menghancurkan penyakit, mencelakakan orang lain, termasuk ilmu hitam.
Istilah lain:
MANTRA: yang berupa sebuah daya
pemikiran yang diberikan dalam bentuk beberapa suku kata atau kata, guna
keperluan meditasi dari seorang guru (Mantra Diksa) STOTRA: doa-doa kepada para devata. Stotra ada yang bersifat umum dan bersifat Khusus. Stotra bersifat umum, dipergunakan untuk kepentingan umum yang harus datang dari Tuhan sesuai dengan kehendakNya, sedangkan Stotra yang bersifat khusus adalah doa-doa dari seoarang pribadi kepada Tuhan untuk memenuhi beberapa keinginan khususnya,
KĀVACA MANTRA: mantra yang dipergunakan untuk benteng atau perlindungan dari berbagai rintangan.
Dalam kitab Nirukta
Vedangga, mantra dapat dibagi menjadi 3 sesuai dengan tingkat kesukarannya,
yaitu:
- Paroksa Mantra, yaitu mantra yang memiliki tingkat kesukaran yang paling tinggi. Hal ini disebabkan mantra jenis ini hanya dapat dijangkau arti dan maknanya kalau diwahyukan oleh Tuhan. Tanpa sabda Tuhan mantra ini tidak mungkin dapat dipahami.
- Adyatmika Mantra, yaitu mantra yang memiliki tingkat kesukaran yang lebih rendah. Mantra ini dapat dicapai maknanya melalui proses pensucian diri. Orang yang rohaninya masih kotor, tidak mungkin dapat memahami arti dan fungsi jenis mantra ini.
- Pratyāksa Mantra, yaitu mantra yang lebih mudah dipahami. Untuk menjangkau makna mantra ini dapat hanya mengandalkan ketajaman pikiran dan indriya.
Cara mengucapkan Mantra. Mantra
dapat diucapkan sampai terdengar oleh orang lain (Vāikari), berbisik-bisik, bibir
bergerak, namun suara tidak terdengar (Upaṁsu), dan terucap hanya di dalam
hati , mulut tertutup rapat (Mānasika)
Syarat mantra agar siddhi adalah
Śraddhā; Bhakti; Sadhāna, Chānda;Kriya.
Penggunaan Mantra
Menurut waktu
penggunaannya, yaitu:
1.
Nitya Karma Puja:Saṇdhyā
Vandanā atau Saṇdhyŏpāsanā, Japa atau Namasmaranaṁ
2.
Naimitika Karma Puja.
Seseorang yang ingin belajar spiritual, minimal harus
mengetahui
lima Mantra, karena angka lima dipakai sebagai
media
penciptaan oleh Tuhan. Dasar
manusia itu disebut lima kekuatan Panca maha butha. Oleh
karena
itu, setiap manusia yang ingin tahu sumbernya
sendiri, harus menguasai lima Mantra, yang berfungsi sebagai pembuka semua
nadi-nadi dalam tubuh kita. Mantra tersebut adala
- Mantram Penyucian
OM APAWITRA PAWITROWA
SARWANG WASTANG GATO’PIWA
YAHASMARIT PUNDARI KAKSAH
SABAHYA ABYANTARAH SUCIH
(Ya Tuhan, hamba memohon kepadaMu, apa
yang mempengaruhi kehidupan hamba, yang telah hamba
bersihkan maupun yang tidak mampu hamba bersihkan, semoga sekala niskala,
rohani dan duniawi, Engkau berkenan menyucikan/membersihkan.
OM SHRI WISNU, SHRI WISNU, SHRI WISNU
(Hamba memujaMu dalam wujud Wisnu sebagai
penguasa seluruh alam semesta beserta isinya)
OM MANGGALAM BHAGAWAN WISNU,
MANGGALAM MADU SUDDHANAM,
MANGGALAM HRSI KESOYAM,
MANGGALAM YA TAN HANOHARIH
MANGGALAM MADU SUDDHANAM,
MANGGALAM HRSI KESOYAM,
MANGGALAM YA TAN HANOHARIH
(Ya Tuhan Engkau hamba puja sebagai Wisnu yang
turun memberikan hamba penyucian, Semoga dengan penyucian itu Engkau
memberikan kehidupan yang manis bagaikan madu, Engkau penguasa dan pengendali
indria,
Semoga Engkau berkenan mengendalikan semua
indria hamba,Semoga Engkau juga berkenan menyucikan pikiran hamba yang tidak terjangkau
oleh kekuatan pikiran hamba)
2. Mantra Membuka Diri
Om Jung Ang Sang Bhur Bwah Swah Kartike Namaha
3.
Mantra Nglinggihin
Om Twam Agni Yadnyanam Hotah
Wiswasam Hitah,
Dewabir Manusa Jane
(Ya Tuhan Engkau adalah Pendorong semua Karma
CiptaanMu
Semoga Engkau dorong
hamba ke jalan yang benar, ke jalan
Yang sesuai dengan
rencanaMu, semoga Engkau juga berkenan
melinggih pada hati
nurani hamba
4. Maha Mantra
Mantra ke empat yaitu
dengan Maha Mantra yang disebut dg Gayatri
Setiap Dewa mempunyai
Gayatri
Silahkan pilih salah satu
sesuai hatinurani
5.
Mantra dalam Japa
Mantra ini juga silahkan pilih salah satu dari Mantra
Ista Dewata
Misalnya :Om Namah
Sivaya atau Om Gam Ganapataye namah, dll. Sebaiknya menggunakan
ganitri yang berjumlah 108 butir.
Mantra Penutup
Om Swah Bwah Bhur Sang Ang Jung Namaha
Mantra Penutup
Om Swah Bwah Bhur Sang Ang Jung Namaha
Penutup
Makna kata Mantra adalah alat
untuk mengikatkan pikiran kepada obyek yang dipuja. Mantra berfungsi sebagai
Kavaca yaitu baju gaib yang melindungi tubuh, dan pikiran kita dari kekuatan-kekuatan
negatif atau jahat, dan juga dapat
berfungsi sebagai Panjara yaitu membentengi keluarga dari berbagai halangan
atau kejahatan. Dalam mengucapkan Mantra hendaknya dipahami arti
dan makna dari sebuah mantra yang dirapalkan, serta diucapkan dengan penuh kesujudan,
kekusukkan dan kesungguhan yang dilandasi oleh kesucian hati. Rapalkanlah mantra sesering mungkin.
By : IB Putrawan (03808030101) Pengurus PHDI Prov. NTT bidang
Agama