Minggu, 17 November 2013

KAJIAN SINGKAT TENTANG MANTRA


Pendahuluan
Dalam melaksanakan puja bhakti kepada Brahman, umat Hindu  diberikan kebebasan untuk dapat mewujudkan bentuk Śraddhā tersebut. Secara umum bentuk Bhakti  umat Hindu dapat dilakukan dengan menggunakan Mantra, Yantra, Tantra, Yajña, dan Yoga.

MANTRA adalah doa-doa yang harus diucapkan oleh umat kebanyakan, pinandita, pandita sesuai dengan tingkatannya.
YANTRA adalah alat atau simbol-simbol keagamaan yang diyakini mempunyai kekuatan spiritual untuk meningkatkan kesucian.
TANTRA adalah kekuatan suci dalam diri yang dibangkitkan dengan cara-cara yang ditetapkan dalam kitab suci.
YAJÑA yaitu pengabdian yang tulus ikhlas atas dasar kesadaran untuk dipersembahkan sehingga dapat meningkatkan kesucian.
YOGA artinya mengendalikan gelombang-gelombang pikiran dalam alam pikiran untuk dapat berhubungan dengan Brahman, yang dapat dilakukan melalui Astangga Yoga (yama, niyama, asana, pranayama, prathyahara, dharana, dhyana, dan samadhi)
Mantra
Mantra berasal dari suku kata Man (Manana) dan kata Tra (Trana) yang berarti pembebasan dari ikatan samsara atau dunia phenomena ini. Kombinasi Man dan Tra itulah disebut Mantra yang berarti dapat memanggil datang (Amantrana). Mantra merupakan sebuah kata atau kombinasi beberapa buah kata yang sangat kuat atau ampuh, yang didengar oleh orang bijak dan dapat membawa seseorang yang mengucapkannya melintasi lautan kelahiran kembali, inilah arti mantra yang tertingi.
Jenis-jenis Mantra
Berdasarkan sumbernya, mantra dibedakan menjadi
  1. Vedik mantra,  
  2. Tantrika mantra, dan
  3. Puraṇik mantra
 Berdasarkan sifatnya, mantra dibedakan:

  1. Śāttvika mantra (mantra yang diucapkan guna untuk pencerahan, sinar, kebijaksanaan, kasih sayang Tuhan tertinggi, cinta kasih dan perwujudan Tuhan), 
  2. Rājasika mantra (mantra yang diucapka guna kemakmuran duniawi serta kesejahteraan anak-cucu), dan 
  3. Tāmasika mantra (mantra yang diucapkan guna mendamaikan roh-roh jahat, untuk menghancurkan atau menyengsarakan orang lain, ataupun perbuatan-perbuatan kejam lainnya/Vama marga/Ilmu Hitam
Kwalitas Mantra
Produktif, yaitu dipakai dalam rangka meningkatkan kesadaran illahi, semata-mata untuk memuliakan kebesaran Brahman dengan segala prabawaNya, sehingga muncul perasaan welas asih, cinta, dan pengabdian, terbebas dari ego kepemilikan dan nafsu, dipakai sebagai media untuk menyebrangkan sang jiwa melewati lautan samsara/penderitaan kelahiran-kematian.
Protektif, mantra yang dipakai untuk kelangsungan hidup secara duniawi, memenuhi keinginan (kama), memperoleh artha, keturunan, kemuliaan, kemewahan, kesehatan, kewibawaan, kedudukan, dan sebagainya.
Destruktif, kualitas mantra yang dipakai untuk kegiatan menundukkan lawan, menghancurkan penyakit, mencelakakan orang lain, termasuk ilmu hitam.

Istilah lain:
MANTRA: yang berupa sebuah daya pemikiran yang diberikan dalam bentuk beberapa suku kata atau kata, guna keperluan meditasi dari seorang guru (Mantra Diksa)  

STOTRA: doa-doa kepada para devata. Stotra ada yang bersifat umum dan bersifat Khusus. Stotra bersifat umum, dipergunakan untuk kepentingan umum yang harus datang dari Tuhan sesuai dengan kehendakNya,  sedangkan Stotra yang bersifat khusus adalah doa-doa dari seoarang pribadi kepada Tuhan untuk memenuhi beberapa keinginan khususnya,  

KĀVACA MANTRA: mantra yang dipergunakan untuk benteng atau perlindungan dari berbagai rintangan.

Dalam kitab Nirukta Vedangga, mantra dapat dibagi menjadi 3 sesuai dengan tingkat kesukarannya, yaitu:
  1.  Paroksa Mantra, yaitu mantra yang memiliki tingkat kesukaran yang paling tinggi. Hal ini disebabkan mantra jenis ini hanya dapat dijangkau arti dan maknanya kalau diwahyukan oleh Tuhan. Tanpa sabda Tuhan mantra ini tidak mungkin dapat dipahami. 
  2. Adyatmika Mantra, yaitu mantra yang memiliki tingkat kesukaran yang lebih rendah. Mantra ini dapat dicapai maknanya melalui proses pensucian diri. Orang yang rohaninya masih kotor, tidak mungkin dapat memahami arti dan fungsi jenis mantra ini. 
  3.  Pratyāksa Mantra, yaitu mantra yang lebih mudah dipahami. Untuk menjangkau makna mantra ini dapat hanya mengandalkan ketajaman pikiran dan indriya.
Cara mengucapkan Mantra. Mantra dapat diucapkan sampai terdengar oleh orang lain (Vāikari), berbisik-bisik, bibir bergerak, namun suara tidak terdengar (Upaṁsu), dan terucap hanya di dalam hati , mulut tertutup rapat (Mānasika)

Syarat mantra agar siddhi adalah Śraddhā; Bhakti; Sadhāna, Chānda;Kriya.
 
Penggunaan Mantra
Menurut waktu penggunaannya, yaitu:
1.     Nitya Karma Puja:Saṇdhyā Vandanā atau Saṇdhyŏpāsanā, Japa atau Namasmaranaṁ
2.     Naimitika Karma Puja.

Seseorang yang ingin belajar spiritual, minimal harus mengetahui lima Mantra, karena angka lima dipakai sebagai media penciptaan oleh Tuhan. Dasar manusia itu disebut lima kekuatan Panca maha butha. Oleh karena itu,  setiap manusia yang ingin tahu sumbernya sendiri, harus menguasai lima Mantra, yang berfungsi sebagai pembuka semua nadi-nadi dalam tubuh kita. Mantra tersebut adala
  1. Mantram Penyucian
OM APAWITRA PAWITROWA
SARWANG WASTANG GATO’PIWA
YAHASMARIT PUNDARI KAKSAH
SABAHYA ABYANTARAH SUCIH
(Ya Tuhan, hamba memohon kepadaMu, apa yang mempengaruhi kehidupan hamba, yang telah hamba bersihkan maupun yang tidak mampu hamba bersihkan, semoga sekala niskala, rohani dan duniawi, Engkau berkenan menyucikan/membersihkan.

OM SHRI WISNU, SHRI WISNU, SHRI WISNU
(Hamba memujaMu dalam wujud Wisnu sebagai penguasa seluruh alam semesta beserta isinya)

OM MANGGALAM BHAGAWAN WISNU, 
MANGGALAM  MADU SUDDHANAM,
MANGGALAM HRSI KESOYAM,  
MANGGALAM YA TAN HANOHARIH
(Ya Tuhan Engkau hamba puja sebagai Wisnu yang turun memberikan hamba penyucian, Semoga dengan penyucian itu Engkau memberikan kehidupan yang manis bagaikan madu, Engkau penguasa dan pengendali indria,
Semoga Engkau berkenan mengendalikan semua indria hamba,Semoga Engkau juga berkenan menyucikan pikiran hamba yang tidak terjangkau oleh kekuatan pikiran hamba)

   2.   Mantra Membuka  Diri

Om Jung Ang Sang Bhur Bwah Swah Kartike Namaha

   3.   Mantra Nglinggihin

Om Twam Agni Yadnyanam Hotah
Wiswasam Hitah,
Dewabir Manusa Jane
(Ya Tuhan Engkau adalah Pendorong semua Karma CiptaanMu
Semoga Engkau dorong hamba ke jalan yang benar, ke jalan
Yang sesuai dengan rencanaMu, semoga Engkau juga berkenan
melinggih pada hati nurani hamba

   4.   Maha Mantra

Mantra ke empat yaitu dengan Maha Mantra yang disebut dg Gayatri
Setiap Dewa mempunyai Gayatri
Silahkan pilih salah satu sesuai hatinurani

   5.   Mantra dalam Japa

Mantra ini juga silahkan pilih salah satu dari Mantra Ista Dewata
Misalnya :Om Namah Sivaya atau Om Gam Ganapataye namah, dll. Sebaiknya menggunakan ganitri yang berjumlah 108 butir.

Mantra Penutup

Om Swah Bwah Bhur Sang Ang Jung Namaha

Penutup
Makna kata Mantra adalah alat untuk mengikatkan pikiran kepada obyek yang dipuja. Mantra berfungsi sebagai Kavaca yaitu baju gaib yang melindungi tubuh, dan pikiran kita dari kekuatan-kekuatan negatif  atau jahat, dan juga dapat berfungsi sebagai Panjara yaitu membentengi keluarga dari berbagai halangan atau kejahatan. Dalam mengucapkan Mantra hendaknya dipahami arti dan makna dari sebuah mantra yang dirapalkan, serta diucapkan dengan penuh kesujudan, kekusukkan dan kesungguhan yang dilandasi oleh kesucian hati. Rapalkanlah  mantra sesering mungkin.

By : IB Putrawan (03808030101) Pengurus PHDI Prov. NTT bidang Agama

1 komentar:

Sangat bermanfaat, suksma atas sharingnya.

Posting Komentar

Kami sangat berterima kasih kepada Anda yang berkenan menyampaikan komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites