Pura
Giri Kertha Bhuana beralamat di Jalan cedana, RT 10/RW 05, Tanabisa, Kelurahan
Sobawawi, Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Barat, dibangun di atas tanah seluas 2.909
M2.
Penggagas
pendirian Pura yaitu Bapak A.A. MAYUN MATARAM, Bc.IP, Ketua Parisada Hindu
Dharma Indonesia Kabupaten Sumba Barat dan Bapak Mayor Inf. I RAI KARTA sesepuh Umat Hindu di Kabupaten Sumba
Barat.
Pada
awalnya tanah tersebut merupakan tanah Khabisu/Ulayat dari Suku TAKU YANGU
Kampung Weetabar, Desa Sobawawi, Kecamatan Loli, yang dihibahkan oleh Ketua
Suku yang diwakili oleh DJEWU LANGO ama MAGI dan TODA LERO ama LIDA kepada Umat
Hindu pada tanggal 15 Oktober 1986.
Pembangunan
Pura dilaksanakan secara bertahap yaitu :
Pembangunan PADMASANA dan PANGRURAH mulai tanggal 19
Oktober s/d 21 Nopember 1989. Diselesaikan
dalam waktu 34 hari. Selanjutnya, pada Tanggal 27 Desember 1989 (Buda Cemeng Keliwon) upacara “melaspas” Pelinggih
PADMASANA dan PANGRURAH,
sekaligus sebagai Hari Tegak Odalan Pura dan pemberian nama Pura ‘GIRI KERTA
BHUWANA”
Tanggal 20 April s/d 7 Mei 1993 membangun tembok penyengker dan BALE PAWEDAN/PIYASAN, yang diselesaikan selama 48 hari.
Sampai saat ini, bangunan yang ada di UTAMA MANDALA adalah PADMASANA,
Pengrurah, dan Bale Pawedan, di MADYA MANDALA sudah
ada bangunan BALE GONG, dan di KANISTA MANDALA bangunan yangsudah ada adalah WANTILAN yang digunakan
untuk kegiatan Pasraman, RUANG PERPUSTAKAAN,
AREA PARKIR dan PERUMAHAN /MESS.
Sumber:
Kadek Swerta, SMAN 1 Tikep, Desember 2013
suwerta25nov @gmail.com
1 komentar:
Pura yg asri. Yg tdk akn terlupakan. Pura yg mengajarkan. Aku tentang ajaran' yg benar. Tepatnya. Ajaran agama hindu
Posting Komentar
Kami sangat berterima kasih kepada Anda yang berkenan menyampaikan komentar