Melasti Tawur Kasanga

Meningkatkan bhakti, menghanyutkan penderitaan masyarakat, menghilangkan papa klesa, dan mencegah kerusakan alam

Rabu, 28 Mei 2014

PENGUKUHAN PHDI KABUPATEN KUPANG

PHDI Kabupaten Kupang telah dikukuhkan oleh Ketua PHDI Provinsi NTT pada Tanggal 15 Mei 2014. Pelantikan dilaksanakn di Jaba sisi Pura Luhur Akasa Bandara Eltari Penfui Kupang. Hadir saat pelantikan Pembimas Hindu Kanwil Kemenag Provinsi NTT, ketua Paruman Walaka PHDI Prov. NTT, sekretaris , Wakil ketua bidang Kelembagaan dan organisasi, bendahara, wakil ketua bidang sains PHDI Prov NTT, Ketua Banjar Dharma Agung Kupang, Ketua Peradah Provinsi NTT, dan tokoh-tokoh umat di Kabupaten Kupang. Dalam sambutannya, Ketua PHDI Kabupaten Kupang Ir. I made Suaba Aryanta, MP, menyatakan terima kasih karena pengurus PHDI kabupaten Kupang telah dilantik...

Sabtu, 10 Mei 2014

WEDA SUMBER AJARAN HINDU

Pengertian Weda Sumber ajaran agama Hindu adalah Kitab Suci Weda, yaitu kitab yang berisikan ajaran kesucian yang diwahyukan oleh Hyang Widhi Wasa melalui para Maha Rsi. Weda merupakan jiwa yang meresapi seluruh ajaran Hindu, laksana sumber air yang mengalir terus melalui sungai-sungai yang amat panjang dalam sepanjang abad. Weda adalah sabda suci atau wahyu Tuhan Yang Maha Esa. Weda secara ethimologinya berasal dari kata "Vid" (bahasa sansekerta), yang artinya mengetahui atau pengetahuan. Weda adalah ilmu pengetahuan suci yang maha sempurna dan kekal abadi serta berasal dari Hyang Widhi Wasa. Kitab Suci Weda dikenal...

Jumat, 09 Mei 2014

BALI DAN BANTEN: Mendalami Ajaran Yoga Dalam Upakara

Sarana upacara adalah upakara. Di Bali upakara dipopulerkan dengan istilah banten, sedangkan di India, upakara disebut wedya. Istilah wedya sebenarnya juga terdapat di dalam pustaka agama Hindu di Bali yang juga berarti banten. Upakara atau banten merupakan perwujudan dan ajaran bhakti marga dan karma marga. Kata upakara terdiri atas dua kata yaitu upa yang berarti sekeliling atau sesuatu yang berhubungan dengan, dan kara artinya tangan. Jadi upakara berarti segala sesuatu yang dibuat oleh tangan, dengan lain perkataan suatu sarana persembahan yang berasal dan jerih payah bekerja. Banten juga disebut...

Rabu, 07 Mei 2014

TINGGALKAN SIKAP SINISME DAN FANATISME SEMPIT

(Bhagawad Gita IV. 11). Ye yathaa mam prapadyantetaam tathai va bhajami ahammama vartamaa nuvartantemanusyaah paartha sarvasah [Jalan manapun yang ditempuh manusia menuju kearahKu, semuanya Aku terima dan arah manapun sepanjang itu jalan menujuKu oh Parta] KEBERADAAN Tuhan itu pertama-tama didekati dengan keyakinan. Kemudian barulah menggunakan akal yang logis untuk menganalisaNya. Misalnya, keberadaan alam semesta ini demikian luas dengan dimensi yang tidak terjangkau oleh kecerdasan intelektual. Dengan kecerdasan itu manusia tidak bisa membuktikan bahwa siapa sesungguhnya sebagai pencipta atau perancang alam semesta ini sehingga nyata ada. Tidak mungkin yang ada ini diciptakan oleh yang tidak ada. Setelah analisa intelektual tidak menjangkaunya maka timbulah logika bahwa...

Minggu, 04 Mei 2014

MEMAHAMI PELAKSANAAN YADNYA DI BALI

Dalam Studi singkatnya tentang Pancayajna di India dan Bali (Pancayajnas in India and Bali, 1975, Dr. C. hooykaas) telah membuat studi perbandingan tentang dewayajna, Pitrayajna, manusayajna dan bhutayajna antara India dan Bali dengan mengambil bahan sumber tertulis dan tradisi yang berlangsung. Hoykaas melihat esensi pelaksanaan yajna tersebut tetap sama. Yajna berasal dari bahasa Sansekerta, terbentuk dan akar kata yaj berarti memuja, menyembah. Pemujaan atau penyembahan tersebut ditumbuhkan untuk mencangkup aspek-aspek kehidupan yang beragam serta aksistensi kehidupan sebagai suatu kesatuan. Secara sepintas yajna terlihat sebagai suatu ritualistik, tetapi sesungguhnya di dalamnya terkandung aspek sosiologis, kosmologis dan religio-filosofis. Lewat Gita dapat kita ketahui...

MAKANLAH SETELAH BER-YADNYA

Manawa Dharmasastra III.117 Dewanrsin manusyamsca pitrn grhyasca dewatah pujayitwa tatah pascad Grhastha sesabhugbha [Setelah melakukan persembahan kepada Dewa manifestasi Tuhan, kepada para Resi, leluhur yang telah suci (Dewa Pitara), kepada Dewa penjaga rumah dan juga kepada tamu. Setelah itu barulah pemilik rumah makan. Dengan demikian ia lepas dan dosa] UPACARA masaiban dalam tradisi umat Hindu di Bali sudah berlangsung sejak ratusan tahun. Namun sampai sekarang masih ada banyak perbedaan persepsi di kalangan umat Hindu tentang upacara sederhana itu. Upacara masaiban adalah tradisi untuk melakukan persembahan berupa sesajen atau banten setelah selesai memasak. Sesajen masaiban itu berbentuk sejumput nasi dengan menggunakan alas sepotong daun pisang atau sarana lain....

Page 1 of 12123Next

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites